Pelajar SMAN 1 Bojonegoro Ciptakan Tirai Otomatis Berbasis Arduino, Solusi Hemat Energi dari Sekolah untuk Lingkungan

 


Sekelompok pelajar dari SMAN 1 Bojonegoro menciptakan inovasi unik dalam proyek pembelajaran mereka. Dengan memadukan ilmu informatika dan teknologi keberlanjutan, mereka berhasil membuat tirai otomatis berbasis sensor cahaya menggunakan Arduino. Proyek ini bukan hanya bagian dari pembelajaran di kelas, tetapi juga menjadi bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Rekayasa dan Teknologi". Mereka melihat permasalahan sederhana yang sering dihadapi banyak orang: tirai yang sering lupa dibuka atau ditutup, sehingga ruangan menjadi terlalu panas di siang hari atau terlalu gelap di sore hari. Dari situlah mereka berpikir, bagaimana jika tirai bisa bekerja sendiri menyesuaikan kondisi cahaya?

Ide tersebut muncul saat mereka berdiskusi dalam kelas Informatika. Dengan bimbingan guru mereka, tim mulai merancang sistem yang memungkinkan tirai dapat bergerak otomatis menggunakan sensor cahaya (LDR) dan servo motor yang dikendalikan oleh mikrokontroler Arduino.

“Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya keren, tetapi juga berguna bagi kehidupan sehari-hari. Dengan tirai otomatis ini, cahaya alami bisa digunakan secara maksimal tanpa harus menyalakan lampu di siang hari, sehingga lebih hemat energi,” ujar ketua tim.

Tim kemudian mulai mengumpulkan alat dan bahan, seperti Arduino Uno, sensor cahaya (LDR), motor servo, resistor, serta bahan untuk membuat tirai. Setelah melakukan riset dan percobaan, mereka mulai merangkai komponen dengan penuh semangat.

Tak semuanya berjalan mulus. Di hari-hari awal, sensor LDR tidak selalu memberikan respons yang akurat, sehingga tirai terkadang tidak menutup atau membuka dengan sempurna. Namun, setelah beberapa kali pengujian dan kalibrasi, mereka akhirnya berhasil menemukan ambang batas cahaya yang tepat agar sistem bekerja optimal. Mereka menulis skrip kode menggunakan Arduino IDE untuk mengontrol pergerakan tirai berdasarkan intensitas cahaya.

Proyek ini tak hanya membuktikan bahwa pelajar bisa menciptakan teknologi yang berguna, tetapi juga bisa berkontribusi dalam gaya hidup berkelanjutan dengan mengurangi konsumsi listrik yang berlebihan.

Dengan adanya inovasi ini, siswa SMAN 1 Bojonegoro membuktikan bahwa teknologi dan kreativitas bisa berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan.

Siapa tahu, suatu hari nanti proyek ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak sekolah lainnya! 

Posting Komentar

0 Komentar