Pernahkah kamu terbayang, bagaimana rasanya jatuh cinta dengan seseorang yang jauh berbeda dari dirimu? Galaksi hadir dengan kisah cinta remaja yang penuh konflik dan luka, mengisahkan perjalanan emosional antara Galaksi, seorang pemimpin geng motor, dan Kejora, gadis baik hati yang tak pernah terlibat dalam dunia gelap. Ingin tahu lebih dalam? Simak ulasan lengkapnya!
Film Galaksi adalah adaptasi dari Wattpad yang mengangkat cerita tentang pertemuan antara Galaksi, seorang pemimpin geng motor, dan Kejora, gadis baik hati yang selalu rajin. Meskipun diawali dengan banyak pertengkaran, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi cinta. Premis ini mungkin terdengar klise, namun film ini berhasil menyajikan cerita dengan lebih dalam serta menggali konflik-konflik emosional.
Galaksi (diperankan oleh Bryan Domani) adalah pemimpin geng motor bernama Ravispa, yang terbentuk untuk melindungi sesama siswa di SMA Kencana dari ancaman geng saingan. Tapi, setelah bertemu dengan Kejora (Mawar de Jongh), seorang gadis yang aktif di paskibra, Galaksi mulai merasa terpecah antara loyalitas pada gengnya dan perasaan terhadap Kejora.
Naskah karya Bagus Bramanti dan Hanan Novianti tidak hanya mengikuti alur romansa remaja yang biasa, namun juga menyelami lebih dalam karakter-karakter utama. Hubungan antara Galaksi dan Kejora lebih dari sekadar ketertarikan fisik atau kata-kata manis, melainkan juga pemahaman tentang luka batin yang mereka simpan. Kejora melihat sisi lembut Galaksi yang rapuh akibat masalah dengan ayahnya, sementara Galaksi merasa diterima dan nyaman berada di dekat Kejora.
Salah satu kekuatan terbesar film ini adalah chemistry antara Bryan Domani dan Mawar de Jongh. Keduanya berhasil menciptakan koneksi yang terasa nyata dan penuh emosi. Meskipun keduanya sering bekerja bersama dalam proyek lain, kali ini mereka benar-benar menunjukkan kedalaman perasaan dan dinamika yang sesuai dengan usia dan pengalaman mereka. Pengarahan dari Kuntz Agus juga cukup berhasil dalam menyampaikan emosi tanpa perlu berlebihan.
Namun, meskipun film ini mengupas tentang dinamika hubungan dan emosi para karakternya dengan cukup mendalam, ada beberapa bagian yang terkesan terlalu mudah diselesaikan. Salah satunya adalah bagian akhir yang terasa agak naif, di mana banyak konflik yang muncul di sepanjang film terasa bisa diselesaikan dengan cara yang terlalu sederhana.
Film ini juga menghadirkan berbagai konflik tambahan yang memberi kedalaman cerita, seperti persaingan antar geng dan masalah dalam keluarga. Baik Galaksi maupun Kejora memiliki luka emosional yang membentuk pilihan-pilihan hidup mereka. Bahkan salah satu karakter utama diketahui mengidap penyakit serius, meskipun film ini tidak menjadikan penyakit tersebut sebagai solusi mudah bagi penyelesaian konflik, yang patut diapresiasi.
Namun, meskipun film ini cukup berhasil dengan tema emosionalnya, ada beberapa bagian yang terasa kurang kuat, terutama di akhir cerita yang terasa agak datar dan tidak sebanding dengan ketegangan yang dibangun sebelumnya.
Secara keseluruhan, Galaksi adalah film yang cukup berhasil menyajikan kisah cinta remaja dengan lapisan konflik yang lebih dalam. Meskipun ada kekurangan di akhir cerita, film ini tetap layak untuk ditonton, terutama bagi penggemar kisah cinta remaja yang penuh drama dan emosional. Chemistry antara Bryan Domani dan Mawar de Jongh menjadi nilai plus yang besar, dan film ini mampu menyampaikan pesan tentang penerimaan dan pengertian dalam sebuah hubungan.
Kalau kamu lagi nyari film dengan konflik seru dan ending yang bikin mikir, film ini wajib banget masuk daftar tontonanmu!
0 Komentar